Sumayyah binti Khayyath adalah sosok perempuan mulia yang namanya tercatat abadi dalam sejarah Islam. Ia merupakan ibu dari sahabat Nabi ﷺ, Ammar bin Yasir. Di Mekkah, Sumayyah termasuk di antara tujuh orang pertama yang menyambut seruan Rasulullah ﷺ untuk memeluk Islam (Ibnu Mandah: al-Mustakhraj, 2/516).


Meski berasal dari kalangan yang sederhana, keimanannya tidak pernah goyah. Justru karena status sosialnya yang rendah, Sumayyah harus menghadapi penyiksaan berat dari kaum Quraisy agar kembali pada agama semula. Usianya yang telah senja dan tubuh yang lemah tidak membuatnya mundur selangkah pun dari keyakinannya.


Ibnu Ishaq meriwayatkan dalam As-Siyar wa al-Maghazi (hal. 192) bahwa pada suatu hari Rasulullah ﷺ mendapati Sumayyah bersama suaminya, Yasir, serta putranya, Ammar, tengah dijemur di bawah teriknya matahari Mekkah. Kepada mereka, Rasulullah ﷺ bersabda penuh penguatan:


"Bersabarlah wahai keluarga Yasir. Sungguh, tempat kalian adalah surga." (HR. Al Hakim dalam al-Mustadrak, no. 5646)


Keteguhan hati Sumayyah membuat Abu Jahal murka. Dengan kejam, ia menusukkan tombak ke perut Sumayyah hingga wafat. Dengan demikian, Sumayyah binti Khayyath tercatat sebagai syahidah pertama dalam Islam


Dari kisah Sumayyah kita belajar, bahwa kebahagiaan sejati ada pada keteguhan hati, meski harus mengorbankan jiwa demi keridhaan Allah.